site traffic analytics

Perbedaan Saham Syariah dan Konvensional

Haii teman Radar, pada kesempatan kali ini kami akan membahas tentang perbedaan saham syariah dan konvensional. Saham adalah salah satu instrumen investasi yang populer di Indonesia. Ada dua jenis saham di Indonesia, yaitu saham syariah dan konvensional. Saham syariah berdasarkan prinsip syariah Islam dan saham konvensional tidak terikat oleh prinsip syariah.

Apa itu Saham Syariah?

Saham syariah adalah saham yang memenuhi prinsip-prinsip syariah Islam. Dalam saham syariah, aktivitas bisnis perusahaan harus memenuhi prinsip syariah. Perusahaan yang memproduksi minuman keras, narkotika, judi, dan usaha haram lainnya tidak termasuk dalam saham syariah.

Saham syariah juga tidak terlibat dalam kegiatan spekulatif atau berjudi, seperti perdagangan derivatif atau futures. Profit sharing ratio antara investor dan perusahaan harus diperhatikan dan didiskusikan dengan baik.

Di Indonesia, Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) melakukan audit terhadap perusahaan yang ingin terdaftar sebagai emiten saham syariah. Mereka juga akan mengawasi seluruh aktivitas perusahaan dengan ketat untuk memastikan bahwa prinsip-prinsip syariah terpenuhi.

Keuntungan dan Kerugian Investasi di Saham Syariah

Saham syariah memiliki keuntungan dan kerugian tersendiri. Salah satu keuntungan investasi di saham syariah adalah investor tidak harus khawatir dengan apakah sumber pendapatan perusahaan itu halal atau tidak. Investasi di saham syariah juga memiliki keuntungan jangka panjang yang menjanjikan, terutama jika investor memiliki strategi yang matang.

Meski demikian, ada juga beberapa risiko dalam investasi di saham syariah. Salah satu risikonya adalah jika perusahaan tidak memenuhi prinsip syariah dan dikeluarkan dari pencatatan saham syariah, hal ini akan berdampak negatif pada investor. Risiko lain bisa berasal dari fluktuasi harga saham yang tinggi.

TRENDING :  Apa Itu Agio Saham dan Bagaimana Pengaruhnya pada Pasar Saham?

Apa itu Saham Konvensional?

Saham konvensional adalah saham biasa yang tidak terikat oleh prinsip syariah. Saham konvensional bisa terdiri dari perusahaan yang melakukan aktivitas bisnis apapun, bahkan yang bertentangan dengan prinsip syariah. Prinsip-prinsip syariah tidak dipertimbangkan dalam investasi di saham konvensional.

Saham konvensional juga terlibat dalam kegiatan spekulatif dan perdagangan derivatif. Perusahaan-perusahaan yang memproduksi minuman keras atau judi, misalnya, tidak dikecualikan dari saham konvensional.

Keuntungan dan Kerugian Investasi di Saham Konvensional

Saham konvensional juga memiliki keuntungan dan kerugian tersendiri. Salah satu keuntungan dari investasi di saham konvensional adalah investor memiliki banyak pilihan saham untuk diperdagangkan. Investasi di saham konvensional juga relatif lebih mudah untuk dilakukan dibandingkan dengan saham syariah.

Meski demikian, ada juga risiko dalam investasi di saham konvensional. Risiko tinggi terkait fluktuasi harga saham bisa terjadi, dan keuntungan jangka panjang di saham konvensional tidak selalu dijamin.

Perbedaan Saham Syariah dan Konvensional

Saham syariah dan konvensional memiliki perbedaan utama dalam prinsip investasi. Saham syariah berdasarkan prinsip-prinsip syariah, sedangkan saham konvensional tidak terikat oleh prinsip ini.

Saham syariah memiliki ketentuan khusus dalam investasi, seperti menjauhkan diri dari perusahaan yang memproduksi minuman keras atau perjudian. Di sisi lain, saham konvensional tidak memiliki hambatan untuk investasi ke perusahaan-perusahaan tersebut.

Investasi di saham syariah juga memiliki kesatuan yang tinggi, sedangkan investasi di saham konvensional lebih terfragmentasi. Saham syariah juga lebih menekankan pada profit sharing ratio antara investor dan perusahaan, sedangkan saham konvensional mengikuti aturan pasar yang lebih bebas.

FAQ

Bagaimana cara memilih antara investasi saham syariah dan konvensional?

Memilih antara investasi saham syariah dan konvensional tergantung pada prinsip yang dipercayai oleh investor. Jika investor ingin mengikuti prinsip-prinsip syariah, maka investasi di saham syariah adalah pilihan yang tepat. Jika investor lebih mengutamakan keuntungan di atas segalanya, saham konvensional bisa menjadi pilihan.

TRENDING :  Drakor Tentang Saham: Ketika Drama Bertemu Bisnis

Apakah investasi saham syariah lebih berisiko daripada saham konvensional?

Tidak selalu demikian. Investasi di saham syariah memiliki risiko yang sama dengan investasi di saham konvensional, seperti fluktuasi harga dan gangguan pasar. Namun, keuntungan jangka panjang di saham syariah menjanjikan jika investor memiliki strategi yang matang dan perusahaan-perusahaan yang dipilih terbukti memiliki profit sharing yang tinggi.

Apakah saham konvensional mengutamakan keuntungan daripada prinsip syariah?

Ya, karena saham konvensional tidak terikat oleh prinsip-prinsip syariah. Saham konvensional juga terlibat dalam aktivitas spekulatif dan kegiatan derivatif. Perusahaan-perusahaan yang memproduksi minuman keras dan judi juga dapat masuk ke dalam pencatatan saham konvensional.

Apa saja yang menjadi pertimbangan untuk memilih antara saham syariah dan konvensional?

Pertimbangan utama antara ke dua jenis saham ini adalah prinsip investasi yang dipegang oleh investor. Jika investor lebih mengutamakan profit sharing ratio dan prinsip-prinsip syariah, maka investasi di saham syariah layak dipilih. Namun, jika investor lebih mengutamakan keuntungan jangka pendek, maka saham konvensional bisa menjadi pilihan yang tepat.

Apa saja risiko investasi di saham konvensional?

Risiko investasi di saham konvensional meliputi fluktuasi harga yang tinggi dan keuntungan jangka panjang yang tidak selalu dijamin. Perusahaan-perusahaan yang dipilih oleh investor juga tidak terikat oleh prinsip syariah, sehingga risiko dikeluarkannya perusahaan dari pencatatan saham konvensional harus dipertimbangkan.

Kesimpulan

Investasi di saham syariah dan konvensional memiliki perbedaan prinsip yang mendasar. Saham syariah didasarkan pada prinsip-prinsip syariah Islam, sedangkan saham konvensional tidak terikat oleh prinsip ini.

Saham syariah memiliki kelebihan dalam prinsip investasi yang konsisten, profit sharing ratio yang ditekankan, dan keuntungan jangka panjang yang menjanjikan. Namun, risiko investasi di saham syariah juga harus dipertimbangkan seperti risiko keluarnya perusahaan dari pencatatan saham syariah dan fluktuasi harga yang tinggi.

TRENDING :  Buku Investasi Saham: Tak Kenal Maka Tak Cinta

Di sisi lain, saham konvensional memiliki kelebihan dalam banyaknya pilihan saham untuk diperdagangkan dan kemudahan dalam investasi. Namun, risiko investasi di saham konvensional juga harus dipertimbangkan seperti risiko fluktuasi harga yang tinggi dan keuntungan jangka panjang yang tidak selalu dijamin.

Investor harus mempertimbangkan prinsip yang dipegang dan risiko yang dihadapi sebelum memilih antara investasi saham syariah dan konvensional. Jika investor mengutamakan keuntungan jangka panjang, saham syariah bisa menjadi pilihan yang tepat, sedangkan jika investor mengutamakan keuntungan jangka pendek, saham konvensional bisa menjadi pilihan yang tepat.