site traffic analytics

Saham Biasa dan Saham Preferen: Perbedaan yang Wajib Diketahui

Haii teman Radar, pada kesempatan kali ini kami akan membahas perbedaan antara saham biasa dan saham preferen. Keduanya merupakan jenis saham yang umum dipasarkan di pasar modal Indonesia. Namun, apapun pilihannya, ada baiknya untuk memahami apa saja keuntungan dan risiko yang terkait.

Apa Itu Saham Biasa?

Saham biasa adalah jenis saham yang paling umum ditemukan di pasar modal. Pemegang saham biasa memiliki hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Selain itu, jika perusahaan mendistribusikan dividen, maka pemegang saham biasa berhak mendapatkannya secara proporsional sesuai dengan jumlah saham yang dimiliki.

Keuntungan lainnya adalah potensi untuk memperoleh capital gain ketika harga saham naik di pasar modal. Namun, dari sisi risiko, saham biasa menempati posisi di bawah saham preferen dan obligasi dalam hal pembayaran dividen dan saat terjadi likuidasi perusahaan.

Saham biasa sangat cocok bagi investor jangka panjang yang siap menanggung risiko untuk mendapat keuntungan yang lebih besar dan suka terlibat dalam mempengaruhi perusahaan

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Saham Biasa

Beberapa faktor yang mempengaruhi harga saham biasa antara lain kondisi ekonomi, kondisi keuangan dan kinerja perusahaan, serta sentimen pasar. Kondisi ekonomi yang sedang lesu dapat menekan permintaan saham dan menurunkan harganya. Sebaliknya, jika kinerja perusahaan baik dan terus tumbuh, harga saham biasa akan lebih tinggi. Faktor lain seperti berita positif atau negatif akan menjadi faktor sentimen pasar yang memantau dalam menentukan harga.

Kelebihan dan Kekurangan Saham Biasa

Kelebihan Saham Biasa

1. Hak suara dalam RUPS

2. Potensi capital gain

3. Dapat memberikan dividen dalam jumlah besar

Kekurangan Saham Biasa

1. Rentan terhadap risiko pasar

TRENDING :  Ini Dia Empat Aplikasi Beli Saham Terbaik yang Bisa Digunakan Melalui Smartphone

2. Kedudukannya di bawah saham preferen dan obligasi

3. Potensi untuk kehilangan modal investasi

Kapan Sebaiknya Investasi dalam Saham Biasa?

Investasi dalam saham biasa sebaiknya dilakukan oleh investor jangka panjang yang mempunyai toleransi risiko yang tinggi. Harus juga dipahami bahwa saham terkena fluktuasi harga yang cukup besar di pasar modal, sehingga membutuhkan pemahaman dan pengetahuan yang lebih dalam tentang perusahaan yang dipilih dan kondisi pasar yang berlaku.

Apa Itu Saham Preferen?

Saham preferen adalah jenis saham yang memberikan hak atas pembayaran dividen tetap setiap tahunnya, sebelum pembagian dividen kepada pemegang saham biasa. Saham preferen juga mempunyai hak keuntungan yang lebih besar jika terjadi likuidasi atau perusahaan dinyatakan pailit.

Saham preferen memiliki karakteristik seperti obligasi, yakni menerima pembayaran dengan jangka waktu tertentu dan bunga tetap. Dalam hal ini, pemegang saham preferen tidak memiliki hak suara dalam RUPS, namun jauh lebih diuntungkan dibanding pemegang saham biasa dalam hal pembagian dividen dan likuidasi perusahaan.

Kelebihan dan Kekurangan Saham Preferen

Kelebihan Saham Preferen

1. Dividen tetap selama jangka waktu tertentu

2. Prioritas dalam distribusi dividen dan pembayaran atas saham biasa sewaktu terjadi kebangkrutan

3. Lebih stabil daripada saham biasa dalam menghadapi risiko pasar

Kekurangan Saham Preferen

1. Tidak memiliki hak suara dalam RUPS

2. Tidak mempunyai potensi capital gain yang besar

3. Harga saham preferen cenderung stabil dan sulit naik

Kapan Sebaiknya Investasi dalam Saham Preferen?

Investasi dalam saham preferen sebaiknya dilakukan oleh investor jangka pendek atau sedang dengan profil risiko konservatif. Saham preferen cocok untuk investor yang menginginkan imbal hasil tetap dan berani menanggung risiko yang lebih rendah.

TRENDING :  Jangan Lepas Pantau Saham Exxon Mobil: Melihat Prospek Masa Depan

Apa Bedanya Saham Biasa dan Saham Preferen?

Perbedaan antara saham biasa dan saham preferen antara lain terletak pada hak suara dalam RUPS, pembayaran dividen, dan prioritas pembayaran saat terjadi likuidasi perusahaan.

Saham biasa memberikan hak suara dalam RUPS, serta pembagian dividen secara proporsional sesuai jumlah saham yang dimiliki. Rasio pembagian dividen biasanya lebih tinggi, namun risiko yang ditanggung juga lebih besar.

Sementara itu, saham preferen memberikan prioritas atas pembayaran dividen sebelumnya sebelum saham biasa, serta memiliki bobot lebih dalam menghadapi risiko pasar, walaupun tidak memiliki hak suara dalam RUPS.

FAQ (Frequently Asked Questions)

1. Apa yang Dimaksud dengan Saham Biasa?

Saham biasa adalah jenis saham yang paling umum ditemukan di pasar modal. Pemegang saham biasa memiliki hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Selain itu, jika perusahaan mendistribusikan dividen, maka pemegang saham biasa berhak mendapatkannya secara proporsional sesuai dengan jumlah saham yang dimiliki.

2. Apa yang Dimaksud dengan Saham Preferen?

Saham preferen adalah jenis saham yang memberikan hak atas pembayaran dividen tetap setiap tahunnya, sebelum pembagian dividen kepada pemegang saham biasa. Saham preferen juga mempunyai hak keuntungan yang lebih besar jika terjadi likuidasi atau perusahaan dinyatakan pailit.

3. Apa Keuntungan Investasi di Saham Biasa?

Keuntungan investasi di saham biasa antara lain potensi untuk memperoleh capital gain ketika harga saham naik di pasar modal dan jika perusahaan mendistribusikan dividen, maka pemegang saham biasa berhak mendapatkannya secara proporsional sesuai dengan jumlah saham yang dimiliki.

4. Apa Keuntungan Investasi di Saham Preferen?

Keuntungan investasi di saham preferen antara lain dividen tetap selama jangka waktu tertentu, prioritas dalam distribusi dividen dan pembayaran atas saham biasa sewaktu terjadi kebangkrutan, serta lebih stabil daripada saham biasa dalam menghadapi risiko pasar.

TRENDING :  Jangan Lepas dari Saat-saat Terbaikmu Investasi Saham Bakrie Group

5. Bagaimana Cara Memilih Antara Saham Biasa dan Saham Preferen?

Memilih antara saham biasa dan saham preferen harus disesuaikan dengan profil risiko dan jangka waktu investasi. Jika Anda adalah investor jangka panjang dengan preferensi risiko yang lebih tinggi, maka saham biasa dapat menjadi pilihan. Namun, jika Anda adalah investor jangka pendek atau sedang dengan profil risiko konservatif, saham preferen lebih cocok bagi Anda.

Kesimpulan

Setelah memahami perbedaan antara saham biasa dan saham preferen, kini Anda bisa menentukan sendiri jenis investasi saham yang sesuai dengan profil risiko dan jangka waktu investasi Anda. Saham biasa mungkin lebih cocok bagi investor jangka panjang dengan toleransi risiko yang tinggi, sedangkan saham preferen cocok bagi investor jangka pendek atau sedang dengan profil risiko konservatif. Namun, tetap ingat untuk selalu berhati-hati dan memperhatikan kondisi pasar saat memilih saham untuk investasi.