Haii teman Radar, pada kesempatan kali ini kami akan membahas tentang double bottom saham. Double bottom adalah pola chart yang terlihat seperti huruf W, dimana harga saham mengalami penurunan, lalu memantul kembali ke atas, turun kembali, dan akhirnya naik lagi.
Double bottom seringkali dianggap sebagai indikasi pembalikan harga saham dari penurunan menjadi kenaikan. Pola ini terbentuk ketika tekanan jual dan permintaan beli mencapai keseimbangan pada dua titik tertentu.
Cara Mengenali Double Bottom Saham
Untuk mengenali pola double bottom pada saham, pertama-tama kita harus memerhatikan harga saham yang mengalami penurunan. Biasanya, penurunan harga ini disebabkan oleh tekanan jual yang kuat.
Jika penurunan harga ini terhenti dan harga mulai memantul kembali ke atas, maka itulah titik pertama pembentukan pola double bottom. Setelah mencapai puncak tertentu, harga akan kembali turun ke level yang sama atau sedikit lebih rendah dari sebelumnya.
Namun, penurunan kedua ini tidak sekuat yang pertama. Setelah mencapai level yang sama atau lebih rendah, harga kembali naik lagi hingga melewati puncak sebelumnya. Ketika harga berhasil menembus level ini, maka itulah konfirmasi terbentuknya pola double bottom.
Kelebihan dan Kekurangan Double Bottom Saham
Kelebihan dari double bottom adalah pola ini bisa membantu investor untuk memprediksi pergerakan harga saham selanjutnya. Dengan mengenali pola ini, investor dapat membeli saham pada harga terendah dan menjualnya pada harga tertinggi, sehingga dapat memperoleh keuntungan yang maksimal.
Namun, pola ini juga memiliki kelemahan. Pola double bottom tidak selalu terbentuk dengan sempurna. Terkadang harga hanya membentuk pola yang mirip dengan double bottom, namun tidak terjadi pergerakan harga yang signifikan.
Hal ini bisa menimbulkan kebingungan dan kesalahan dalam pengambilan keputusan investasi. Selain itu, pola ini juga rentan terhadap noise dan volatilitas pasar, sehingga perlu hati-hati dalam menginterpretasi pola ini.
Cara Menggunakan Double Bottom Saham dalam Investasi
Double bottom dapat digunakan sebagai sinyal untuk masuk ke pasar atau keluar dari pasar. Jika pola ini terbentuk dengan sempurna dan diikuti oleh pergerakan harga yang signifikan, maka ini dapat dianggap sebagai sinyal untuk membeli saham.
Sebaliknya, jika pola ini terbentuk dan diikuti oleh penurunan harga yang signifikan, maka ini dapat dianggap sebagai sinyal untuk menjual saham. Namun, sebelum mengambil keputusan investasi, investor perlu melakukan analisis fundamental terlebih dahulu untuk memastikan apakah saham tersebut layak untuk dibeli atau dijual.
Selain itu, investor juga perlu memperhatikan time frame atau jangka waktu yang digunakan. Double bottom dapat terbentuk pada time frame harian, mingguan, atau bahkan bulanan. Jika ingin menggunakan pola ini sebagai sinyal investasi, investor perlu memilih time frame yang sesuai dengan strategi investasinya.
Contoh Double Bottom Saham
Sebagai contoh, mari kita lihat grafik saham PT Astra International Tbk (ASII) pada periode 2020-2021.
Tanggal | Harga Tertinggi | Harga Terendah |
---|---|---|
21 September 2020 | 4.460 | 4.280 |
30 November 2020 | 5.320 | 4.450 |
12 Januari 2021 | 5.350 | 4.610 |
26 Januari 2021 | 5.150 | 4.620 |
12 Maret 2021 | 6.000 | 5.000 |
21 April 2021 | 6.400 | 5.600 |
Pada grafik di atas, terlihat bahwa pada tanggal 30 November 2020, harga saham ASII mengalami penurunan yang signifikan hingga mencapai level terendah sebesar 4.450. Namun, harga tidak turun lebih rendah dari level tersebut.
Pada tanggal 26 Januari 2021, harga saham ASII kembali turun ke level yang sama dengan sebelumnya, namun kali ini tidak sekuat penurunan sebelumnya. Setelah itu, harga mulai naik lagi dan akhirnya berhasil menembus puncak sebelumnya pada tanggal 21 April 2021.
Dengan demikian, pola double bottom terbentuk pada saham ASII. Jika investor mengenali pola ini pada waktu itu dan membeli saham pada level terendah, maka dia bisa memperoleh keuntungan yang signifikan ketika harga saham naik kembali.
Kesimpulan
Double bottom saham adalah pola chart yang terbentuk ketika harga saham mengalami penurunan, memantul ke atas, turun lagi, dan akhirnya naik kembali. Pola ini seringkali dianggap sebagai indikasi pembalikan harga saham dari penurunan menjadi kenaikan.
Kelebihan dari double bottom adalah pola ini bisa membantu investor untuk memprediksi pergerakan harga saham selanjutnya. Namun, pola ini juga memiliki kelemahan karena tidak selalu terbentuk dengan sempurna dan rentan terhadap noise dan volatilitas pasar.
Investor dapat menggunakan pola double bottom sebagai sinyal untuk membeli saham jika terbentuk dengan sempurna dan diikuti oleh pergerakan harga yang signifikan. Namun, sebelum mengambil keputusan investasi, investor perlu melakukan analisis fundamental terlebih dahulu untuk memastikan apakah saham tersebut layak untuk dibeli atau dijual.
Double bottom dapat terbentuk pada time frame harian, mingguan, atau bahkan bulanan, sehingga investor perlu memilih time frame yang sesuai dengan strategi investasinya. Contoh double bottom pada saham ASII menunjukkan bahwa pola ini dapat membantu investor memperoleh keuntungan yang signifikan jika digunakan dengan tepat.
Cek Berita dan Artikel Radarbatas.com lainnya di Google News.
Orang Juga Bertanya
Pertanyaan | Jawaban |
---|---|
Apakah double bottom selalu mengindikasikan pembalikan harga saham? | Tidak selalu. Terkadang harga hanya membentuk pola yang mirip dengan double bottom, namun tidak terjadi pergerakan harga yang signifikan setelahnya. |
Bagaimana cara mengenali pola double bottom pada saham? | Double bottom terbentuk ketika harga saham mengalami penurunan, memantul ke atas, turun lagi, dan akhirnya naik kembali. Pola ini terlihat seperti huruf W pada grafik saham. |
Bagaimana cara menggunakan pola double bottom dalam investasi? | Double bottom dapat digunakan sebagai sinyal untuk membeli saham jika terbentuk dengan sempurna dan diikuti oleh pergerakan harga yang signifikan. Namun, sebelum mengambil keputusan investasi, investor perlu melakukan analisis fundamental terlebih dahulu. |
Apakah double bottom rentan terhadap noise dan volatilitas pasar? | Ya, pola double bottom rentan terhadap noise dan volatilitas pasar, sehingga perlu hati-hati dalam menginterpretasi pola ini. |
Dapatkah double bottom terbentuk pada semua saham? | Iya, double bottom dapat terbentuk pada semua saham yang diperdagangkan di pasar modal. |